
Sekitar 5–10% dari orang yang terinfeksi TBC akan berkembang menjadi penyakit TBC aktif dalam hidupnya. Risiko tertinggi terjadi dalam 2 tahun pertama setelah terpapar, tetapi risiko tetap ada hingga 5 tahun atau lebih. Pemberian TPT secara signifikan menurunkan risiko perkembangan dari TBC laten menjadi TBC aktif. Kontak serumah penderita TBC yang tidak menerima pencegahan berisiko tinggi untuk sakit TBC di tahun-tahun berikutnya. Sementara cakupan IK di Kota Bontang masih 31%, pelaksanaan IK masih rendah di hampir semua puskesmas kecuali Puskesmas Bontang Utara 2 sudah di atas 50%.
Untuk mendukung eliminasi TBC di Bontang hingga 2030, diperlukan IK ≥ 90%, cakupan TPT tinggi sesuai target nasional (40%–90% tergantung kelompok), Penyelesaian pengobatan TPT ≥ 90%. Dengan strategi komprehensif tersebut, diharapkan terjadi penurunan kasus secara signifikan sesuai target End TB Strategy
Workshop Investigasi Kontak (IK) terintegrasi TPT (Terapi Pencegahan Tuberkulosis) yang dilaksanakan di Puskesmas Bontang Barat pada Rabu (06/08/2025) dengan Narasumber dr. Dian Ariani Tarigan, Sp.P dan Romi Hendra dari Dinkes Provinsi Kaltim. di harapkan dapat memberikan solusi dalam penurunan TBC di Kota Bontang